Fusion Sushi di Sumo Sushi

Saya langsung mengiyakan ketika seorang teman mengundang makan-makan bersama di Sumo Sushi. Senangnya, berarti satu kesempatan lagi mencoba sushi karena saya memang agak jarang ke restoran Jepang dan pastinya belum pernah mencoba Sumo Sushi

Outlet Sumo Sushi terletak di Menteng Central yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto. Posisi Sumo Sushi berada di lantai dasar, di bagian belakang pojok. Tidak sulit menemukannya, karena Menteng Central tidak terlalu luas dan kita dengan mudah menjelajahi seluruh area lantai dasar untuk menemukan resto ini. Luas outletnya tidak terlalu besar, hanya menampung sekitar 20-30 orang saja. Dinding dan lantai outlet dominan bermaterial kayu, demikian pula dengan meja dan kursi makannya. Ornamen-ornamen khas Jepang dan pohon sakura imitasi tampak menghiasi outlet restoran berlogo pesumo ini.






Menu yang kami dapat disajikan dalam porsi lebih kecil karena sudah dibuat set menu. Harga yang diinformasikan di sini adalah harga untuk porsi normal (ala carte) yang tentunya lebih besar/banyak.




Kimuchi Ramen (IDR 59k)
Sedari awal menu ini dihidangkan, kami semua agak heran, menu apakah ini? Tampilan luarnya kurang jelas karena bagian tengahnya tertutup taburan daun bawang yang dipotong tipis halus, tetapi terlihat ada sawi putih dan serpihan cabai kemerahan seperti kimchi. Setelah bertanya pada waitress, ternyata benar ini adalah Kimchi Ramen. Dari namanya jelas ini menu fusion, tetapi sayangnya fusion yang gagal. Ramennya sendiri sebenarnya tidak ada masalah, dimasak dengan kematangan pas sehingga masih firm. tidak mudah hancur tetapi tidak terlalu kenyal juga. Potongan ikan yang diberikan dalam setiap porsi cukup banyak, ukuran dan tingkat kematangannya tepat, serta tidak amis. Lalu kenapa saya katakan gagal? Karena rasa keseluruhannya justru aneh dengan aroma kimchi yang terlalu kuat. Rasa asam dan sedikit pahit dari fermentasi kimchi jadi lebih mendominasi daripada kelezatan kuah kaldu ramen yang seharusnya menjadi andalan. Diantara 6 orang total grup kami, tidak seorangpun yang menyukai ramen ini, apalagi menghabiskannya. Kalau 6 orang sudah berpendapat sama begini, rasanya kesalahan bukan pada lidah kami, ya…




Chicken Katsu (IDR 60k)
Disajikan bersama salad yang terdiri dari kol dipotong tipis, kyuri, tomat, dan selada, dengan home made dressing semacam thousand island yang cenderung bercita rasa asam tetapi enak menurut selera saya. Chicken katsu berbalut tepung cukup tebal yang digoreng hingga pas berwarna golden brown. Ketika digigit, lapisan tepung di luarnya terasa crispy, daging ayam di dalamnya empuk, dan yang terpenting matang sempurna. Lebih enak lagi dimakan bersama dengan saladnya sehingga ada perpaduan rasa asam, manis, segarnya salad dengan gurihnya daging ayam berbalut tepung. Chicken katsu ini bisa dimakan dengan nasi (sebagai lauk) atau tanpa nasi menjadi semacam appetizer. Enak dan recommended untuk dicoba.




Chicken Teriyaki (IDR 52k)
Daging ayam berbalut tepung tipis digoreng terlebih dahulu, kemudian dimasak sebentar dengan bumbu teriyaki. Disajikan masih dengan salad yang sama dengan menu chicken katsu, jika dimakan sekaligus semuanya menghasilkan perpaduan rasa yang lebih unik lagi di lidah saya. Dressing pada salad dan bumbu teriyakinya memang berbeda dengan yang pernah saya coba di tempat lain, dan bagusnya bisa berpadu dengan baik menjadi rasa yang enak.




Premium Salmon Kremes (IDR 59,5k)
Ini dĂ­a fusion sushi yang saya nantikan. Setelah sebelumnya membaca-baca referensi online tentang Sumo Sushi, menu ini termasuk dijagokan dan banyak dipesan customer karena tampilan dan isinya berbeda. Dalam satu piring terdapat dua jenis sushi yang berbeda, tetapi keduanya sama-sama menggunakan raw salmon dan saus mayo di luarnya. Satu baris sushi dengan keju parut di luarnya dan satu baris lagi dengan telur asin sebagai isian sushinya. Unik bukan? Mari kita coba satu persatu…



Sushi yang bertabur keju parut memadukan salmon mentah dengan kremes dari tepung tempura sebagai isiannya. Rasanya unik dan enak dengan tekstur yang kompleks. Meskipun saya tidak suka salmon mentah, tetapi dalam menu ini rasa salmonnya tertutup oleh rasa keju dan saus mayo, serta crunchy dari kremes. 





Sushi yang satunya jelas menawarkan rasa berbeda yang belum pernah ada karena memadukan salmon dengan telur asin rebus sebagai isiannya. Ditambah bubuk nori dan saus mayo di bagian luarnya, ternyata rasanya enak dan cocok di lidah saya.



Pasta Ebi Awuk (IDR 69k)
Basically menu yang simple yaitu sejenis spaghetti aglio olio dengan topping udang. Spaghetti yang ditumis dengan olive oil, bubuk cabai, dan herbs ini rasa pedasnya cukup nyata terasa, tapi sayang rasa yang lainnya hampir tidak ada alias too plain. Topping udangnya pun terasa hambar seperti tidak dibumbui. Agak disayangkan, karena sebenarnya penampilan menu ini cukup menarik dan menggiurkan dengan pasta yang terlihat berbumbu dan udang yang besar. Sedikit masukan, rasanya menu ini akan lebih enak jika bumbunya lebih banyak bawang putih untuk menambah aroma dan kelezatannya. Tak boleh ketinggalan, topping udangnya pun akan lebih enak jika dibumbui -minimal lada dan garam, agar tidak hambar.



Hot/Cold Ocha (IDR 15k)
Minuman andalan saat makan di restoran Jepang, tak lain dan tak bukan, pastinya ocha! Tersedia pilihan ocha dingin atau panas untuk set menu kami ketika itu, dan pastinya saya memilih ocha dingin di siang hari begini. Warna ocha-nya kuning kehijauan, agak pekat pada gelas pertama, terasa sedikit pahit tetapi masih bisa ditolerir. Ketika saya minta refill untuk gelas kedua dan ketiga, kepekatan dan rasa pahitnya berkurang menjadi lebih pas di lidah saya.




Pelayanan dan kecepatan menyajikan makanan menurut saya sedikit di bawah rata-rata. Pelayannya tergolong kurang sigap dan makanan lama keluar, padahal kedatangan grup kami yang tidak terlalu besar jumlahnya ini sudah dikonfirmasi (reserved) sebelumnya, set menu sudah ditentukan dari pihak restoran, tambahan lagi saat itu kondisi resto sama sekali tidak ramai. Saat kami datang belum ada customer lain, dan selama kami makan pun hanya ada satu atau dua meja terisi. 

Dengan segala kekurangan tersebut, saya menilai masih cukup menyenangkan mencoba fusion sushi di Sumo Sushi. Varian menu yang ditawarkan cukup banyak, terutama pilihan fusion sushinya yang unik dan tidak biasa. Oh ya, di Sumo Sushi ini customer bisa memilih isian sushinya mentah atau matang sesuai selera, jadi tidak perlu khawatir bagi yang tidak suka makanan mentah seperti saya. Bagi yang penasaran, tidak perlu ragu untuk mencoba makanan di Sumo Sushi karena dari segi harga tergolong affordable, sesuai dengan makanan yang kita dapatkan.


Sumo Sushi
Menteng Central, Ground Floor, Unit D-10
Jl. HOS Cokroaminoto No. 78, Jakarta
Tel. +62 21 3160359
Facebook: Sumo Sushi Indonesia     Twitter: @sumosushi_id

Comments

Popular Posts