Menikmati Siang Nan Sepi di Cafe des Artistes, Ubud

Saya semakin cinta Ubud setelah menemukan dan membuktikan sendiri bahwa tempat ini memang istimewa. Kunjungan saya ke sini memang sudah lama, tapi amatlah sayang jika tidak didokumentasikan...

Siang itu, Desember 2010, saya dan nyokap baru saja tiba dari Jakarta ke Bali. Mampir ke hotel untuk check in dan drop barang saja, lalu kami langsung menuju Ubud dan mencari cafe ini karena sebelumnya saya sudah research tempat-tempat kuliner yang recommended di Bali. Cafe incaran saya ini, meskipun letaknya bukan di jalan yang ramai (sopir kami yang orang Bali asli pun sempat nyasar) tapi sudah dikenal cukup lama terutama di kalangan expatriate.

Cafe Des Artistes, didirikan pada tahun 2003 oleh seorang berkebangsaan Belgia bernama Rudy Kerremans. Sebelum menetap di Bali, beliau sudah berpengalaman di bidang hospitality dan mempunyai sebuah bar di kota Antwerpen. Jatuh cinta dengan Bali, khususnya Ubud dengan suasana artistiknya, beliau memutuskan tinggal dan kemudian membuka restoran di sini. Cafe Des Artistes berlokasi di jalan Bisma yang cukup sepi karena merupakan jalan buntu. Suasananya tenang karena cukup jauh dari lalu-lalang kendaraan di Jalan Raya Ubud yang kian ramai. Untuk mencapainya, lebih dekat lewat dari Jalan Monkey Forest mentok sampai ke pertigaan dengan Jalan Raya Ubud, belok kiri, kemudian tinggal mencari Jalan Bisma di sebelah kiri, tidak terlalu jauh dari pertigaan tadi. Jalan masuknya agak menanjak dan tidak besar, tetapi masih cukup leluasa dilalui mobil.



My Mom at our table

Cafenya semi-outdoor yaitu terbuka di kedua sisi bangunannya, beratap tinggi, dan di sekitarnya banyak tanaman hijau sehingga terasa menyegarkan di siang hari begini. Konsep ini cocok dengan Ubud yang sejuk udaranya (sehingga tak perlu AC lagi, lebih alami dan go green). Interiornya bernuansa natural dengan lukisan-lukisan artistik sebagai penghias dinding. Saya pribadi suka sekali dengan tampilan bar area-nya. Botol-botol minuman yang ditata apik di atas lemari kayu menjadi bagian dari dekorasi interior, berpadu serasi dengan lampu gantung bertudung kain. Di ujung meja terdapat vas besar berisi rangkaian bunga dan tanaman eksotik Indonesia yang cantik, segar, dan kaya warna sebagai aksen yang "menghidupkan" suasana. Love it!






Kami datang sudah agak terlambat dari waktu lunch karena sudah lebih dari jam 1 siang, lapar berat pastinya! Ditambah lagi kami datang saat weekdays, lengkaplah sepinya.. Selain kami hanya ada 1 meja lain yang terisi dengan 2 orang tamu. Kami pun langsung memilih menu dan memesan.




Broccoli Cream Soup (IDR 28k)
Broccoli Cream Soup, served with french bread and butter
Porsinya cukup besar untuk appetizer, apalagi dihidangkan dengan roti jadi cukup mengenyangkan.. tapi, untuk 2 orang yang sedang kelaparan seperti kami sih tak masalah, toh di-share berdua. Dari segi rasa cukup enak, creamy dan masih terasa aroma broccoli-nya, tapi tak masalah karena kami suka broccoli.





Grilled Snapper Fillet in Hollandaise Sauce (IDR 78k)
Grilled snapper fillet in hollandaise sauce, served with sauteed mushrooms, broccoli gratin and mashed potato
Very worth the price and generous side dishes! Betul-betul memuaskan, dari segi rasa 'maknyuss tenan', ikannya di-grill kering di bagian luarnya tapi masih cukup juicy di dalamnya. Saya suka rasa dan kekentalan hollandaise sauce yang pas, juga tidak bikin eneg. Masing-masing side dish enak dan semua dimasak dengan baik. Mashed potato lembut tapi tidak terlalu creamy, sauteed mushroom dibumbui lada garam sederhana, dan yang paling enak broccoli gratin dengan mozarella cheese yang tidak pelit. Ikannya memang kelihatan tidak terlalu besar, tapi jika digabung dengan semua side dish, hasilnya kenyang pol! Dengan harga kurang dari 80k, menu ini tidak ada tandingannya.






Grilled Tuna Steak On Green Herbs and Garlic Butter (IDR 56k)
Grilled tuna steak on green herbs and garlic butter served with sauteed parsley potatoes and tomato salad
Very, very generous, also awesome taste! Ikan tuna yang ordinary diolah jadi extraordinary terutama dengan green herbs-nya.. tapi tentunya hanya bagi yang suka herbs ya.. Green herbs terasa cukup dominan meskipun berpadu dengan garlic butter, tapi saya justru suka aromanya. Untuk side dish kami pilih yang sederhana hanya kentang yang ditumis dengan parsley (herbs juga) dan salad tomat supaya segar. FYI, side dishes ini bisa dipilih sesuai selera, ada lebih dari 5 macam pilihan side dishes untuk menu-menu yg kami pesan ini. Sengaja kami pilih yang berbeda semua untuk mengetahui masing-masing rasanya.





Untuk minuman kami hanya memesan Orange Juice (IDR 18k) yang menyegarkan untuk mengimbangi rasa makanan yang dominan asin dan creamy, tidak ada yang istimewa selain juicenya fresh bukan dari juice botolan.

Overall, kami puas sekali! Rasa makanan enak, porsi cukup besar, dan harganya sangat sesuai, justru tergolong tidak mahal untuk jumlah porsi, rasa dan jenis makanan yang kami nikmati. Dari segi pelayanan, waiter dan waitress-nya ramah, helpful, dan menguasai menu. Hanya satu kekurangannya, makanan keluar cukup lama, padahal saat itu cafe sepi. Tamu yang memesan makanan berat hanya kami saja (saya lihat tamu lain hanya pesan minuman). Mungkin sistem/workflow di dapur masih ala rumahan jadi belum highly effective seperti di resto-resto internasional di kota besar.

Next time saat ke Ubud saya pasti kembali ke Cafe des Artistes, dan pasti saya rekomendasikan ke teman atau kerabat kalau ada yang berkunjung ke Ubud.


CAFE DES ARTISTES

Jl. Bisma 9X, Ubud-Gianyar 80571, Bali
Phone/Fax: +62 361 972706
Website: www.cafedesartistesbali.com

Comments

  1. WHOAAAA.........
    Grilled Tuna Steak On Green Herbs and Garlic Butter nya looks tempting...

    keep up your great work Ika.... COOL!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow.. ur comment iz an honour :P domo arigato, Senpai!!

      Delete

Post a Comment

Popular Posts