Menu Baru Dill Gourmet Cafe

Setelah membaca banyak referensi tentang cafe ini, senang sekali saya berkesempatan berkunjung langsung ke Dill Gourmet Cafe yang berada di Plaza Indonesia. Lokasi tepatnya di Lower Basement, cukup strategis karena dekat dengan eskalator dan deretan ATM. Restoran ini terbuka di dua sisi, tanpa ada pintu pembatas, sehingga berkesan seperti mini foodcourt dimana pengunjung lebih bebas datang dan pergi. Penataan ini rupanya sesuai dengan konsep awal Dill Gourmet Cafe yang lebih ke arah grab-and go outlet. Ya, semula Dill Gourmet Cafe memang hanya menyediakan makanan dan minuman siap saji untuk menyasar konsumen pegawai kantoran yang sering kali memilih membeli take away menu karena tidak punya banyak waktu.




Kini Dill Gourmet Cafe mengubah konsepnya menjadi sebuah cafe atau restoran yang menyediakan menu-menu makanan a la minute. Konsep baru ini didukung dengan suasana restoran yang nyaman dan homey sehingga cocok untuk menikmati makanan bersama teman atau keluarga. Area cafe tidak terlalu besar, hanya memuat sekitar 30-35 orang, dengan interior didominasi material kayu yang berkesan hangat. Pernak-pernik cantik di berbagai sudut menjadikan suasana lebih "hidup" dan membuat kita betah di tempat itu, benar-benar seperti di rumah kita sendiri. Selain itu keramahan dan sikap responsif dari kru restoran juga menjadi salah satu aspek penting yang saya nilai baik dari Dill Gourmet Cafe.






Atas undangan dari OpenRice Indonesia saya berkesempatan mencoba beberapa menu baru Dill Gourmet Cafe yang terdiri dari main course dan dessert.





Dill's Chef Salad with Gochujang Dressing (IDR 55k)

Mixed greens with button mushrooms, boiled egg, chickpeas, kidney beans, and topped with creamy gochujang dressing



Saladnya enak, menggunakan bahan-bahan segar dan bermutu baik, namun tidak terasa istimewa di lidah saya. Mengapa?

Saya menggemari salad, terutama jika dressing-nya unik dan enak. Jujur saya berharap banyak melihat embel-embel "Gochujang dressing" pada menu. Saya bayangkan dressing yang benar-benar terasa ala Korea sehingga salad ini menjadi hidangan fusion western-Korea yang unik. Ternyata... dressing-nya justru hanya seperti spicy mayo biasa, dengan seberkas rasa Gochujang yang sangat malu-malu, hampir tidak terasa. Jika boleh memberi saran, sebaiknya di-improve lagi Gochujang dressing yang seharusnya menjadi "kekuatan" dari hidangan ini agar rasanya lebih mantap. Rasa yang mantap disini bukan berarti hanya ditambah pedas saja, namun citarasa khas dari Gochujang itu sendiri harus benar-benar terasa.


Nasi Goreng Maranggi (IDR 60k)
Indonesian fried rice paired with omelette, maranggi satay, ikan teri medan, rempeyek kacang, and pickles



Sebagai penggemar nasi goreng, saya cukup menyukai nasi goreng maranggi versi Dill Gourmet Cafe. Khusus nasi gorengnya ya, bukan pendampingnya. Bumbu nasi gorengnya enak, pas, dan nasinya sendiri tidak terlalu keras/kering. Justru telur dadarnya yang terlalu kering (dan tipis!), rempeyeknya agak hambar dan kurang renyah karena sedikit terlalu tebal. Tiga tusuk sate maranggi cukup enak karena masih juicy dan tidak sampai kering karena saya lihat bagian tengahnya  masih sedikit pink, sekitar tingkat kematangan medium-well. Secara keseluruhan nasi goreng ini terasa "Indonesia sekali" namun sebaiknya diperhatikan komponen pendampingnya agar semuanya terasa enak dan benar-benar melengkapi rasa nasi gorengnya yang sudah enak.



Three Treasure Noodle Soup (IDR 65k)
Taiwanese style noodle soup with beef shank, beef tendon, beef tripe and vegetables




Bagi saya pribadi, kuah mie terasa seperti bumbu soto, tetapi saya tidak ingat jenis soto apa atau pernah saya makan dimana. Disajikan dengan selada, tauge, irisan daun bawang, dan bawang goreng, plus sambal dan irisan jeruk nipis di tempa terpisah. Rasa kuahnya sendiri enak dan pas, sedikit unik, meskipun belum dapat dikategorikan istimewa. Tingkat kematangan mie pas dengan selera saya, yaitu sedikit empuk tidak kenyal. Daging sapi yang terdapat di dalamnya cukup empuk, dan ada juga bagian kikil. Agar rasanya lebih mantap memang harus ditambahkan sambal -tentunya sesuai selera masing-masing, dan yang terpenting harus disantap selagi hangat.


Chicken Confit Penne with Soto Cream (IDR 54k)
Penne pasta tossed with the traditional soto ayam cream, eggs, and baby spinach



Menu perpaduan Italia-Indonesia yang menarik, dengan rasa bumbu soto yang cukup kuat terasa. Penne dimasak pada tingkat kematangan al dente, namun secara keseluruhan rasanya sedikit hambar. Jika ditambahkan sedikit garam dan perasan jeruk nipis baru terasa pas untuk selera saya, dan bagi yang suka pedas jangan lupa ditambahkan sambal soto yang menyertainya.




Miso Gindara with Potato Puree (IDR 95k)
Baked gindara paired with potato puree, grilled asparagus, grilled mushrooms, buttered peas, slow roast tomatoes, and pesto sauce



Dari kelima makanan yang saya cicipi hari ini, menu miso gindara menjadi juaranya! Semua komponen yang ada dalam hidangan terasa enak dan saling melengkapi, juga dimasak pada tingkat kematangan tepat. Dari segi presentasi, kombinasi warnanya terlihat menarik, namun tampilan asparagusnya memang agak mengganggu karena terlihat tidak segar lagi (walaupun ketika dimakan teksturnya masih terasa pas menurut saya pribadi). Potongan ikan gindara cukup besar, masih moist, tidak terlalu amis, dan dibumbui secukupnya. Mashed potatoes terasa lembut tetapi tidak sampai creamy sehingga tidak akan membuat machtig. Saus pesto-nya terbuat dari green peas sehingga memberikan cita rasa yang sedikit berbeda dari saus pesto biasa.



Cold Pressed Juice (IDR 35k)

Minuman segar yang menyehatkan karena dibuat dari buah segar, tanpa pengawet, dan tanpa tambahan gula. Cocok untuk segala usia, termasuk yang sedang berdiet untuk alasan kesehatan maupun menjaga penampilan. Tersedia empat varian yang dapat dipilih:




- Energy Charger (orange-carrot-pineapple)
Saya pribadi paling menyukai Energy Charger yang terasa sangat menyegarkan, sesuai dengan nama dan warnanya yang cerah ceria. Bagusnya lagi, rasa wortel "tertutup" oleh jeruk dan nanas, sehingga saya yang tidak suka jus wortel ini tidak ada komplain sama sekali.
- Happy Go Lucky (passion fruit-strawberry-red apple)
Terasa menyegarkan, lebih ke arah rasa asam tetapi tidak sampai membuat kita mengernyitkan mata karena terlalu asam.
- Power Booster (green apple-arugula-lime)
Terasa segar tapi tidak terlalu istimewa menurut saya pribadi. Bagusnya rasa arugula tersamarkan dengan baik oleh jeruk nipis dan apple sehingga terasa nikmat sekaligus sehat.
- Forever Young (beetroot-green apple-pear)
Dari segi warna terlihat sangat memikat namun saya kurang suka karena aroma beet masih kuat terasa, dan saya tidak suka beet!





Masuk ke menu dessert, Dill Gourmet Cafe menawarkan jajaran cake dan waffle andalannya. Aneka cake dan pie berderet rapi dalam display, dengan potongan per slice yang cukup besar, terlihat menarik untuk dicoba.





Mango Island Cake (IDR 50k)
Warnanya yang cerah ceria menarik perhatian saat pertama melihatnya. Ketika dicicipi, saya kecewa karena rasa mango yang diharapkan terasa segar dan harum justru tidak saya dapatkan. Penasaran, saya cicipi hanya krim di tengah cake saja dan baru terasa samar-samar aroma mangganya. Yah, tidak mengherankan jika dimakan keseluruhan jadi tidak terasa sama sekali. Cake-nya sendiri menurut saya kurang moist, agak terasa kering dan kurang lembut dari segi tekstur.




Coffee Pistachio Cake (IDR 50k)
Cake terasa agak dry, kurang moist, dan teksturnya tidak tidak terlalu lembut. Manisnya pas, aroma kopi cukup jelas terasa meskipun tidak terlalu kuat, namun sayangnya rasa pistachio justru tidak keluar. Saya pribadi kurang menyukai cake ini, tapi bagi penggemar kopi mungkin akan memilihnya sebagai teman minum kopi.






Banana Nutella Cake (IDR 50k)
Nutella memang jarang mengecewakan, dan cake ini salah satunya. Perpaduan rasa nutella dan aroma pisang terasa balance. Tekstur cake yang ini juga lebih lembut dan lebih moist dari dua cake lainnya, sehingga rasanya lebih enak di lidah saya.



















Black Diamond Waffle (IDR 48k)
Black inked waffle served with caramelized bananas and dark chocolate ice cream topped with caramel sauce and crushed peanuts



Dessert ini adalah bintangnya! Biasanya saya tidak begitu antusias dengan aneka waffle, tapi kali ini saya tak menyesal mencoba waffle buatan Dill Gourmet Cafe. Sekali suap, rasanya tak mau berhenti sebelum habis.. yup, it's incredibly delicious! Waffle yang masih hangat ketika disajikan terasa renyah di bagian permukaan dan empuk di dalam, cocok dipadukan dengan es krim coklat yang dingin. Bagusnya keseluruhan hidangan ini tidak terlalu manis dan memiliki beragam tekstur ketika dimakan semua komponennya dalam satu suapan. Highly recommended!



Kesan kunjungan pertama saya ke cukup memuaskan. Suasana restoran yang homey dan bersih, rasa makanan tidak mengecewakan dan keluar cukup cepat, serta pelayanan yang baik menjadikan saya tidak kapok untuk datang lagi. Lain kali saya justru penasaran ingin mencoba menu-menu bento box dan pastry dari Dill Gourmet Cafe yang tampak menggugah selera. Mau ikut?








Dill Gourmet Cafe

Plaza Indonesia, Lower Basement F#43
Jl. MH Thamrin kav 28-30
Jakarta 10350
Tel. +6221 2992 4512
Facebook: Dill Gourmet Cafe     Twitter: @DillGourmet      Website: www.dillgourmet.com

Comments

Popular Posts