Kenangan Haru Di GBK Baru - Asian Games 2018

Seumur-umur saya belum pernah masuk stadion utama GBK yang lama. Cukuplah melihat dari luar atau lewat tayangan media cetak maupun elektronik, yang -harus diakui, masih terlihat grande di usia bangunan yang telah melewati 60 tahun. Sering saya mendengar cerita mengenai kondisi di dalam stadion, terutama jorok dan kumuhnya tribun-tribun teratas, jadi menyurutkan niat saya. Terlebih lagi saya bukan penggemar konser maupun acara olah raga, semakin meniadakan kesempatan memasuki stadion dengan kapasitas 110.000 penonton ini.

Tapi…

Asian Games 2018 mengubah segalanya.

Kaldron Asian Games XVIII

Yup, pada gelaran olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade ini Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya. Uniknya lagi baru kali ini sepanjang sejarah, Asian Games diselenggarakan di dua kota sekaligus yaitu Jakarta dan Palembang. Sebagai fasilitas olahraga andalan Jakarta, kawasan Gelora Bung Karno sudah berbenah total sejak tahun lalu, termasuk yang utama memperbaiki stadion kebanggaan Indonesia. Masyarakat pun penasaran dengan wajah baru GBK, termasuk saya.


Bagi yang menonton langsung maupun lewat tayangan televisi, terlihat megah dan kerennya stadion GBK versi baru tempat diselenggarakan Opening Ceremony Asian Games XVIII yang menjadi perbincangan internasional. Saya pun jadi ingin merasakan masuk ke stadion baru, nih!

Tak disangka kesempatan itu datang saat ada tawaran dari Astra untuk menyaksikan pertandingan atletik pada tanggal 26 Agustus 2018. Jadwal pertandingan cabang atletik di hari tersebut termasuk yang difavoritkan sehingga tiketnya cepat habis. Beruntungnya saya bisa nonton tanpa harus berburu online maupun mengantri tiket offline. Thank you Astra @satu_indonesia for the opportunity!


Niat awal saya ingin menonton sprinter putra andalan Indonesia yang turun di nomor bergengsi 100 meter. Sayangnya karena satu dan lain hal saya terlambat masuk stadion untuk menyaksikan babak semifinal batch pertama dimana sprinter ini bertanding. Saya lihat dari data hasil pertandingan ternyata beliau berada di posisi kedua dan menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang melaju ke babak final. Saya pun berniat menonton babak final, meskipun harus menunggu lebih dari 2 jam karena babak final 100 meter putra menjadi pertandingan penutup di hari itu.



Di antara pertandingan-pertandingan yang berlangsung, salah satunya adalah nomor halang rintang 100 meter putri (women’s 100 m hurdles). Tak disangka, satu-satunya wakil Indonesia berhasil meraih medali perak! Sorak-sorai penonton Indonesia pun riuh membahana, mengiringi selebrasi sang atlet yang membawa bendera merah putih. Meskipun tidak ikutan teriak-teriak bersorak, bangga dan haru saya rasakan, turut senang dengan bertambahnya medali untuk kontingen Indonesia.


Ah, rupanya begini ya euforia menonton pertandingan secara langsung, apalagi saat atlet kita berhasil meraih prestasi.

Pertandingan lari 10.000 meter putra

Sebagian besar waktu saya habiskan di dalam stadion; menonton, mengamati sekitar, dan memotret. Saya sempat berpindah tempat beberapa kali, merasakan view dari tribun teratas hingga ke bagian agak bawah yang cukup dekat dengan lapangan. Kagum dan bangga, stadion utama GBK sekarang memang benar megah dan keren, berkelas internasional, tidak kalah dengan stadion-stadion di luar negeri. Saya berharap sekali kondisi stadion yang apik dan bersih ini dapat bertahan lama, bukan hanya “selagi masih baru” saja. 


Tampak dari posisi tribun paling atas

Sempat keluar sebentar dengan maksud mengisi perut dan ke toilet, saya senang mendapati toilet yang bersih dan modern (karena memang dibangun baru). Sekali lagi terselip harapan semoga bisa bertahan lama kondisi “seperti baru” pada toiletnya. Ketika akan masuk kembali saya sengaja mencari pintu lain karena ingin mendapat view dari tempat duduk yang berbeda. Tanpa disengaja saya menemukan satu lagi fasilitas baru stadion GBK yaitu mesin air minum (drinking water station). Kita bisa minum langsung dari keran khusus (water fountain) atau mengisi botol minum yang kita bawa. Pengisian botol pun menggunakan sistem sensor dimana kita cukup meletakkan botol pada tempat yang disediakan, lalu air minum akan mengalir otomatis, dan akan berhenti saat botol diangkat/dipindahkan. Good!

Pemandangan ke arah kaldron dari lantai teratas GBK

Pertandingan final yang dinantikan akhirnya tiba, tepat sesuai jadwal dimulai pukul 21.30 WIB. Segenap suporter Indonesia pun harap-harap cemas sambil bersorak memberi dukungan pada atlet kita. Meskipun akhirnya tidak berhasil menyumbangkan medali, penonton Indonesia tetap suportif mengelukan nama sang atlet yang telah berjuang sekuat tenaga demi Indonesia.

Sprinter Indonesia (kedua dari kiri)

Beranjak keluar dari stadion utama, suasana di kawasan GBK terlihat masih ramai dan cukup padat pengunjung meskipun sudah lebih dari pukul 10 malam. Area festival terutama di stand-stand makanan masih ramai, dan banyak pengunjung memadati area nobar dengan layar raksasa untuk menyaksikan pertandingan bulutangkis yang masih berlangsung malam itu. 

Zoba Bhin Bhin, salah satu area festival
Masih ramai meskipun malam sudah cukup larut
Panggung hiburan
Souvenir store yang hanya sepi jika semua barangnya sudah habis

Terasa sekali semangat dan antusiasme masyarakat Indonesia dalam mendukung serta menyukseskan Asian Games 2018. Bravo!

Comments

Popular Posts