Keliling Singapura Tanpa Taksi

Hola, travellers!

Kunjungan kali ini ke Singapura ingin saya buat berbeda dari hanya sekedar jalan-jalan ala turis "mainstream". Window shopping menyusuri Orchard Road atau foto bersama sang ikon Kota Singa sudah pasti saya coret dari daftar. Dulu sudah pernah, dan itu 'kan mainstream banget, ya! Lalu, apa yang anti-mainstream menurut saya?



Menikmati indahnya Singapura di malam hari tak harus mahal

Pertama, saya suka mencoba kuliner khas suatu daerah. Jadi, saya memutuskan untuk mengeksplorasi kuliner khas Singapura secara langsung di tempat asalnya, bukan yang sudah diboyong ke foodcourt mall di daerah pusat kota. Kedua, Singapura terkenal dengan sistem transportasi umum yang sudah sangat baik dan mencakup hampir seluruh areanya. Hmm.. saya jadi tertantang memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk mencapai semua tempat yang ingin saya kunjungi. Ya, SEMUA, karena saya berencana hanya menggunakan MRT dan bus umum saja, tanpa taksi sekali pun.

Saya sangat suka merancang itinerary perjalanan yang lengkap dan terperinci hingga detail, terlebih jika melakukan perjalanan mandiri tanpa jasa tour dan/atau ditemani guide. Demikian halnya perjalanan ke Singapura kali ini, apalagi dengan kedua misi yang telah dijelaskan di atas. Cukup lama saya merancang dan menyusun rute perjalanan, lengkap dengan jalur MRT dan nomor bus yang harus dinaiki, juga back-up plan sebagai pilihan rute jika waktu/kondisi ada yang tidak memungkinkan. 

Modal utama saya dalam menyusun rute pastinya adalah peta jalur MRT Singapura. Moda transportasi umum utama yang menurut saya paling cepat, nyaman, dan murah (plus belum ada di Indonesia!) adalah Mass Rapid Transit alias MRT. Saat ini Singapura telah memiliki 5 jalur MRT yang beroperasi yaitu:
  • East West Line (green line)
  • North South Line (red line)
  • North East Line (purple line)
  • Circle Line (yellow line)
  • Downtown Line (blue line)

Kelima jalur tersebut sudah cukup baik mencakup hampir semua area, ditambah dengan 3 rute LRT (Light Rapid Transit) yang berkapasitas lebih kecil, berfungsi sebagai feeder MRT. Dari salah satu sumber online yang saya peroleh, ternyata Singapura sedang memperluas cakupan MRT dengan menambah satu line baru dan menambah cakupan dari beberapa line yang sudah ada. Wow, jika semua perluasan ini sudah selesai akan semakin nyaman berkeliling Singapura dengan MRT.. asyik!


Peta MRT dengan jalur tambahan yang sedang dibangun. Sumber: www.lta.gov.sg
Ingin berkeliling Singapura naik MRT dan bus lebih hemat? Gunakan Tourist Pass!
Negara ini memang sangat menyadari pentingnya turis bagi devisa mereka, oleh karena itu banyak fasilitas disediakan untuk memanjakan para turis agar betah dan kembali lagi ke Singapura. Saya menggunakan Singapore Tourist Pass yang dapat digunakan untuk MRT dan bus umum, unlimited. Ada 3 pilihan jangka waktu yang dapat dipilih yaitu 1, 2, dan 3 hari, tinggal disesuaikan kebutuhan kita.


Sumber: www.thesingaporetouristpass.com.sg/about-the-passes/
Singapore Tourist Pass (STP) bisa didapatkan di Changi Airport dan di stasiun MRT tertentu. List lengkap tempat pembelian bisa dilihat di sini. Setelah masa berlaku habis, STP dapat di-refund maksimal dalam 5 (lima) hari sejak tanggal pembelian dan kita akan mendapatkan pengembalian deposit sebesar SGD 10. Refund bisa dilakukan di tempat-tempat dalam list di atas, dan tidak harus di tempat yang sama dengan pembelian, misalnya membeli di Changi dan bisa refund di Bugis.




Khusus rute bus, saya mengandalkan Google Maps untuk melihat nomor bus yang melewati tempat tujuan, kemudian cek di www.mytransport.sg untuk memastikan apakah nomor dan arah bus sudah tepat. Gunakan menu Fare Calculator di website tersebut, caranya pilih nomor bus, tentukan arah perjalanan (halte awal dan akhir), pilih halte tempat kita akan naik. Akan muncul daftar urutan halte yang dilewati dari tempat kita naik hingga ke tujuan. Catat urutan nama halte lalu cocokkan dengan rute di Google Maps. Hal ini sangat membantu karena saya dapat mengetahui dengan pasti yang mana rute pergi dan pulang, dengan lokasi dan nama setiap halte yang dilewati.
Cek nomor bus. Sumber: www.google.com.sg/maps
 Cek nama halte. Sumber: www.mytransport.sg

Meskipun terkesan repot cek rute kesana-kemari, bagi saya justru mengasyikkan dan menantang. Hasilnya? Silakan disiimak rencana perjalanan berikut, barangkali bisa sedikit membantu atau menginspirasi Anda.


Sebenarnya masih banyak bucket list kegiatan dan tempat menarik anti-mainstream yang ingin saya eksplorasi lebih lanjut, sayangnya harus "mengantri" di lain waktu dan kesempatan. Barangkali ada yang mau menjadi sponsor perjalanan saya? Silakan langsung ajukan proposal Anda via e-mail, ya!


Ingin mengetahui realisasi rencana perjalanan ini?
Tunggu blog post selanjutnya... *wink*

Comments

Post a Comment

Popular Posts