OpenRice Gathering Cara Baru Bersama Hog's Breath Cafe & VMAD

OpenRice, sebagai situs kuliner terdepan di Indonesia tentu sudah banyak orang yang mengetahuinya. Anda belum tahu? Yuk, jangan mau ketinggalan, segera cek OpenRice Indonesia

OpenRice merupakan situs informasi restoran dan panduan kuliner yang berbasis di Hongkong, dan kini telah menjadi Asia's No. 1 Dining Guide. Di Indonesia sendiri, OpenRice telah merangkum lebih dari 75.000 outlet makanan/minuman dan tentunya terus bertambah. Seiring berkembangnya tren memfoto makanan lalu meng-upload-nya di social media, tahun 2014 ini OpenRice telah meluncurkan OpenSnap, sebuah aplikasi album foto dan panduan kuliner yang sangat praktis dan mobileSelain upload foto makanan, aplikasi OpenSnap mempunyai fitur pencarian restoran terdekat berdasarkan lokasi penggunanya.

Banyak keuntungan yang bisa didapat dengan mendaftar jadi anggota OpenRice. Selain informasi kuliner dan restoran, para OpenRicers bisa mengikuti berbagai kegiatan seperti kompetisi berhadiah dan gathering. Acara gathering biasa diadakan di berbagai restoran, namun kali ini ada yang berbeda karena dibuat menjadi acara Meet The Chef. Bekerja sama dengan Central Park yang sedang mengadakan acara bazaar kuliner bertajuk "Picnic Over Tribeca", OpenRice menghadirkan dua restoran sekaligus untuk memberikan cooking demo.




HOG'S BREATH CAFE
Sebuah restoran franchise dari Australia yang pertama kali dibuka pada bulan Juli 1989 oleh Don Algie, sang founding father yang kemudian mempunyai nama populer Boss Hog. Hog's Breath Cafe telah mempunyai lebih dari 80 outlet di negara asalnya, plus ekspansi ke Singapura, Thailand, dan kini Indonesia.






Outlet pertama Hog's Breath Cafe di Indonesia berlokasi di Tribeca, Central Park Mall. Terdiri dari dua lantai yang cukup luas, interiornya menggunakan banyak unsur kayu dan dihias berbagai ornamen yang unik dan menarik. Area bar tergolong luas, dengan koleksi puluhan botol minuman terpajang rapi di bagian belakang. Sebuah TV berlayar besar terpasang di area ini, pas untuk acara nobar sambil bersantai menikmati minuman.




Cooking demo dilakukan langsung oleh executive chef Hog's Breath Cafe yaitu Chef Anto, yang telah memiliki pengalaman di dunia hospitality sejak tahun 1991. Dengan fasih beliau menjelaskan mengenai ingredients yang digunakan, terutama jenis dan cara pengolahan Prime Rib yang merupakan ciri khas Hog's Breath Cafe. Berbeda dari restoran steak lain, Prime Rib di sini diolah dengan metode slow roast selama 8 jam. Keistimewaannya, meskipun telah diproses sekian lama, customer tetap bisa memesan steak dengan tingkat kematangan sesuai selera dari rare hingga well done.




Untuk acara ini ada 2 hidangan yang didemokan yaitu menu burger dan sandwich yang proses pembuatannya tergolong simple dan cepat. Sebagian bahan (terutama side dish) sudah diolah terlebih dahulu karena keterbatasan waktu acara. Step-by-step pembuatan burger maupun sandwich sebenarnya sama. Burger bun dan loaf yang sudah dioles salted butter di-toast hingga salah satu permukaannya kuning kecoklatan, lalu giliran bahan-bahan isiannya yang di-pan fried. Setelah semua siap, susun di piring bersama side dish, dan hidangan pun siap disantap. Mudah, bukan?






Aussie Burger (IDR 89k)
Hog's home-made all beef patty topped with sliced cheese, lettuce, tomato, red onion rings, crispy bacon, fried egg, pineapple rings, beetroot, BBQ sauce, and served with curly fries and salad garnish



Tidak akan menyesal mencoba burger spesial dari Hog's Breath Cafe, terutama karena home-made burger patty-nya yang super tebal dan juicy. Daging untuk burger patty tidak berlemak dan bumbunya khas karena diracik secara khusus ala Hog's Breath Cafe. Burger bun meskipun bukan home-made tetapi dipilih yang berkualitas tinggi sehingga rasa dan empuknya pas, apalagi jika disantap langsung selagi hangat. Komponen burger yang begitu kompleks menjadikan keseluruhan rasa dan teksturnya unik, terutama beetroot yang sangat tidak lazim untuk sebuah menu burger. Di antara tumpukan burger setinggi hampir 15 cm itu, saya suka pineapple ring dengan rasa asam manis segar yang sangat cocok berpadu dengan burger patty dan BBQ sauce. Salad garnish yang menyertai burger terasa light dengan dressing yang tidak terlalu banyak/pekat dan curly fries yang renyah turut melengkapi kenikmatan Aussie Burger.


Prime Rib Steak Sandwich (IDR 149k)
Tender Prime Rib char-grilled steak with cheese, beetroot, tomato, lettuce, onions and Hickory BBQ sauce on a toasted Vienna Loaf, served with curly fries and salad garnish




Pecinta steak yang sedang tidak ingin makan terlalu banyak daging, silakan pilih menu ini sebagai salah satu alternatif terbaik. Kualitas daging yang prima menjadikan rasa sandwich ini begitu istimewa. Prime Rib yang merupakan andalan Hog's Breath Cafe mempunyai tingkat kematangan sempurna sehingga masih tetap juicy di bagian dalam. Hickory BBQ sauce dengan aroma smoked yang kuat terasa agak mendominasi sejak gigitan pertama, but I like it! 


Menikmati makanan tentu belum lengkap tanpa minuman, untuk itu Hog's Breath Cafe menyajikan dua macam minuman favoritnya. Penyajian yang terlihat di sini bukan porsi sebenarnya karena hanya sebagai tester untuk acara cooking demo saja.

Classic Virgin Mojito (IDR 40k)



Senang sekali mengetahui cocktail klasik ini tersedia versi tanpa alkohol, dan rasanya cocok di lidah saya. Komposisi jeruk nipis dan mint terasa balance, sangat menyegarkan diminum setelah menyantap steak. Jika sedang bosan dengan mojito classic, bisa dicoba varian Flavour Virgin Mojito (IDR 45k) yang tersedia rasa strawberry, peach, passion fruit, dan green apple.


Strawberry Mixed Smoothies 
(IDR 38k)

I love strawberry, and I like this beverage! Kekentalan dan rasa asam manisnya pas, serta benar-benar terasa smooth saat diminum. Selain menyegarkan, minuman ini sehat karena terbuat dari campuran buah dan susu segar.











VMAD - VEGETARIAN MADNESS
Apa yang muncul di benak Anda tentang restoran vegetarian? Terbayang masakan yang hanya terdiri dari sayuran, rasa yang hambar, tidak enak, atau membosankan? Paradigma itu akan berubah ketika mengenal VMAD Vegetarian Madness yang menyediakan aneka menu vegetarian kaya rasa. 

Saya pribadi sudah pernah mencicipi hidangan vegetarian dari salah satu restoran khusus vegetarian yang ada di Jakarta, dan tidak pernah punya pengalaman buruk dengan makanannya. Ketika mengetahui bahwa VMAD didominasi menu masakan India, saya lebih tertarik lagi karena memang menyukai cita rasa masakan India yang kaya rempah. Cooking class menampilkan dua hidangan andalan yang paling direkomendasikan bagi para customer yang baru pertama kali mencoba hidangan ala VMAD.


Hakka Bakka Noodle (IDR 49k)
Yellow noodle mixed with sauteed vegetarian chicken, fresh vegetables, then gently mixed with black pepper sauce, vegetarian oyster sauce, and sesame oil







Rasa black pepper sangat mendominasi sehingga terasa pedas di mulut namun tidak membuat sakit perut. Tingkat kematangan mie tepat, termasuk juga paprika hijau dan wortel diiris tipis yang masih terasa crunchy namun tidak mentah. Bagi yang heran dengan vegetarian chicken, ini adalah bahan masakan dari kedelai yang diproses sedemikian rupa hingga teksturnya menyerupai daging ayam. Penggunaan minyak wijen memberikan aroma khas pada masakan sekaligus baik untuk kesehatan. Keseluruhan rasa hidangan masih tergolong netral, maka tepat dipesan oleh para "pemula" yang belum terbiasa dengan aroma rempah masakan India.

Murtabak Ceylon (IDR 29k)
Thin crust stuffed pancake carefully fried to get crunchiest layer and minced chicken filling, served with crispy potato fries, spicy curry, and fresh pickles





Ada yang menarik dari demo pembuatan martabak, karena saya berkesempatan belajar membuat martabak... langsung pada bagian yang paling menantang yaitu melebarkan adonan kulit martabak. Ternyata memang sulit! Meskipun telah diajarkan tekniknya, pelaksanaannya tidak semudah itu. Teknik "melempar" adonan kulit martabak yang tampak menarik (dan seolah mudah) nyatanya perlu latihan intensif agar dapat menghasilkan kulit martabak yang tipis merata, lebar, dan tidak bolong/sobek. Meskipun hasilnya tidak rapi dan belum menguasai teknik melempar, saya tidak menyesal telah mencoba. It's kinda fun!




Kembali ke masakannya, keistimewaan hidangan ini ada pada isinya. Jika martabak umumnya menggunakan daging sapi, di sini menggunakan vegetarian chicken dan bumbu kari. Cara pembuatannya sama dengan martabak biasa, namun bagusnya di sini saat menggoreng tidak menggunakan terlalu banyak minyak. Saya suka kulit martabak yang tipis renyah (meskipun mudah hancur), dan lebih suka lagi dengan rasa isiannya yang sangat didominasi bumbu kari. Martabak Ceylon dimakan dengan semacam saus kari merah yang agak kental dan kaya rempah di dalamnya. Awalnya saya coba makan martabak tanpa saus dan terasa agak terlalu asin. Ketika dimakan dengan saus kari justru menjadi balance karena rupanya saus itu sendiri tidak asin, hanya menambah rasa rempah saja. Well, bagi sebagian orang aroma rempahnya mungkin terasa over powering, tapi bagi saya ini super enak. Nom!


Selain makanan, VMAD menyajikan dua macam minuman yang disajikan dalam cup kertas mini untuk semua peserta. Salah satu minuman didemokan langsung pembuatannya yang ternyata mudah dan bisa dibuat sendiri di rumah.



Green Fantasy (IDR 35k)



Dari warna hijaunya kita dapat menebak bahwa ini adalah jus sayuran. Yup, Green Fantasy terbuat dari green mountain chicory, nanas, jeruk nipis (lime), dan simple syrup. Meskipun hanya di-garnish sederhana, warna hijaunya yang segar sangat menggugah selera dan rasanya pun tidak mengecewakan. Sebersit rasa sayuran masih dapat saya rasakan, namun sama sekali tidak mengganggu karena lebih didominasi paduan nanas dan jeruk nipis yang asam segar.


Jamaican Cooler (IDR 36k)




Terbuat dari mocha syrup, ice cream vanilla, susu, dan kacang mete (cashew) sangrai yang diblender bersama es batu. Saya suka perpaduan aroma mocha syrup dengan ice cream vanilla yang terasa enak, sedikit tekstur creamy dari kacang mete, dan yang terpenting rasa manisnya yang tidak berlebihan.



Two thumbs up untuk OpenRice yang sudah menyelenggarakan acara Meet The Chef sebagai alternatif acara gathering cara baru agar OpenRicers tidak bosan. Meskipun belum sempurna di sana-sini, namun keseluruhan acaranya meriah dan menyenangkan, sekaligus berguna untuk menambah wawasan. Sebuah alternatif acara gathering yang menarik dan sayang jika dilewatkan oleh para OpenRicers. Nah, bagi yang belum bergabung dengan OpenRice dan OpenSnap, tunggu apa lagi? Segera daftar dan sampai jumpa di acara OpenRice berikutnya!



Hog's Breath Cafe
Central Park, Tribeca Park GF #15
Jl. Letjen S. Parman Kav. 28, Tanjung Duren, Jakarta 11470
Tel. +6221 2920 0114, 5698 5336
Facebook: Hog's Breath Cafe Indonesia     Twitter: @HogsBreathID

VMAD Vegetarian Madness
Ruko Sunter Paradise 
Jl. Danau Sunter Utara Raya Blok R No. 46-47-48, Jakarta Utara
Tel. +6221 651 6077/75

Sarinah Building, Ground Floor
Jl. MH Thamrin, Jakarta
Tel. +6221 390 3533, 2954 5000
Facebook: VMAD Vegetarian Madness     Website: www.vmadrestaurants.com

Comments

Popular Posts