Rafting Sophie Paris Layout Team Bersama Gramedia Printing

Gramedia Printing sebagai salah satu partner penting dari kantor kami mengundang sebagian dari team layout Sophie Paris untuk mengikuti rafting atau arung jeram bersama di Sukabumi. Acara ini dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi dan saling mengenal antara team layout Sophie Paris dengan Gramedia Printing yang sudah cukup lama menjalin kerja sama.

Setelah sempat tertunda karena satu dan lain hal, akhirnya terlaksana juga acara rafting yang diberi judul "Nyemplung Bareng" ini pada bulan November 2013. Memang tidak semua team layout Sophie Paris dapat mengikutinya, karena tempat terbatas hanya untuk 15 orang saja. Maaf ya yang belum beruntung tidak bisa ikutan...


16 November 2013

Team kami sudah stand by di kantor sejak pukul 5 pagi menunggu dijemput oleh team Gramedia sesuai rencana. Ternyataaa… jemputannya baru datang hampir mendekati pukul 6.30 pagi. Tidak tanggung-tanggung, sebuah bus eksekutif dari White Horse yang menjemput kami, pastinya nyaman dan leluasa karena total peserta tidak mencapai 40 orang.

Dalam perjalanan berangkat suasana di bus masih agak sepi karena masing-masing team belum saling kenal, masih jaim, dan ngobrol sendiri-sendiri dengan team-nya saja. Saya sendiri hanya mengenal dua orang saja dari team Gramedia yang memang sudah sering berinteraksi langsung dalam urusan pekerjaan. Selama perjalanan yang cukup lancar itu (hanya macet sedikit-sedikit di beberapa titik yang ramai) banyak yang memanfaatkannya untuk tidur atau nonton film yang diputar di bus.






Sekitar pukul 10.30 bus tiba di Meeting Point Riam Jeram. Di sini kami mendapat waktu untuk bersiap-siap dan menitipkan barang bawaan. Dari meeting point kami akan menuju starting point di Bojong Kerta menggunakan angkot yang sudah disediakan Riam Jeram. Sebelum naik angkot tentunya tak boleh dilupakan foto bersama seluruh peserta dulu… cheers!





Tiba di starting point kami langsung mengenakan peralatan rafting kemudian mengikuti briefing dari guide Riam Jeram. Jumlah peserta yang seluruhnya ada 25 orang dibagi ke dalam 5 perahu, dalam setiap perahu terdiri dari 3 orang dari Sophie dan 2 orang dari Gramedia plus 1 guide Riam Jeram tentunya. Isi team per perahu sudah ditentukan oleh pihak Gramedia, dan beruntung saya bisa satu perahu dengan Mba Fiskha, rekan dari Gramedia yang sudah saya kenal baik. Ternyata, memang beliaulah yang membagi team per perahu.. hahaha, no wonder!






Tak berlama-lama, kami segera turun ke sungai dan naik ke perahu masing-masing. Team saya menjadi yang terakhir berangkat diantara kelima perahu, dengan guide Kang Obet yang kelihatannya merupakan salah satu guide senior.

Sungai yang kami arungi ini adalah Sungai Cicatih -bukan Citatih, banyak orang yang salah menyebutnya demikian- dengan tingkat kesulitan level 3-4. Total jarak yang akan ditempuh adalah 12 kilometer dengan melewati 20 jeram yang masing-masing ada namanya. Guide memberitahukan nama setiap jeram yang dilewati beserta cerita mengapa dinamakan demikian, soalnya nama-namanya cukup unik dan menarik, yaitu jeram ngehe, serius, jontor, kuku patah, under cut, pabeliut (ruwet), asmara, gerbang, zigzag, warok, marzuki, gigi, rollercoaster, blender, panjang, terlena, cihuy, kerinduan, maskot, dan harga diri.

Saya baru pertama kali rafting di sungai Cicatih ini. Debit air sedang bagus, cukup tinggi, dan arusnya deras, pantas saja sungai ini termasuk dalam level 3-4 dari skala 1-6. Air sungainya keruh kecoklatan, batu-batu berbagai ukuran tersebar di sepanjang sungai, dan sayangnya di antara batu-batu tersebut juga tersangkut banyak sekali sampah. Melihat itu saya pun berusaha sedapat mungkin agar air sungainya jangan sampai tertelan… yaayyy!

Berikut ini adalah sedikit rekaman keseruan kelima perahu saat mengarungi sungai Cicatih.



Perahu 1



Perahu 2



Perahu 3



Perahu 4



Perahu 5


Setelah melewati jeram ke-10, perahu menepi dan kami semua turun untuk menikmati snack kelapa muda dan bakwan yang disajikan di sebuah saung. Lumayan juga rehat sejenak setelah berbasah-basah ria, menikmati segarnya kelapa muda plus bakwan yang kenyal seperti karet ban, dan tentunya foto-foto bersama!



Pengarungan sungai dilanjutkan dengan 10 jeram berikutnya dengan tingkat kesulitan semakin tinggi. Salah satu dari kelima perahu rombongan kami ada yang sukses terbalik (atau sengaja diterbalikkan) dan semua penumpangnya nyemplung ke sungai. Untungnya bukan perahu saya!



Sekitar 2,5 jam berlalu tanpa terasa dan kami sampai di finish point. Turun dari perahu, kami naik angkot lagi ke base camp Riam Jeram di desa Leuwilalay. Tas-tas yang tadi dititipkan di meeting point sudah diangkut ke base camp, dan kami pun segera mandi kemudian menikmati makan siang. Sajian prasmanan ala Sunda yang menjadi menu makan siang kami terasa begitu lezat karena pastinya kami sudah lapar.. hehehe.. Saya dan beberapa teman mengambil makanan di saung yang salah milik grup lain, karena saung tersebut yang terdekat dengan kamar mandi tempat kami bersih-bersih. Ternyata lokasi makan siang grup kami seharusnya yang di bagian bawah dan tempatnya lebih luas dengan meja-kursi makan yang lebih layak.

Selesai makan, energi seperti sudah di-recharge. Kami jadi semangat melanjutkan kegiatan berikut yaitu flying fox. Saya sempat ragu, mau coba gak ya... berani gak ya? Apa pasal? Menara tempat meluncurnya berupa sebuah tiang setinggi 13 meter dan untuk menaikinya hanya dengan tangga bambu tradisional. Haduh, ini sih lebih ngeri naiknya daripada meluncurnya. Dengan modal nekat akhirnya saya coba juga, daripada penasaran karena memang saya belum pernah mencoba sama sekali. Harness sudah dipasang, saya mulai memanjat, dan ternyata benar memang ngeri naik tangga monyet itu! Selain tangganya yang berkesan kurang kokoh, ditambah angin kencang yang semakin terasa di ketinggian, jarak anak tangganya cukup berjauhan sehingga kita harus mengerahkan tenaga lebih dalam memanjat. Sesampainya di menara tempat meluncur yang hanya berupa platform sempit, angin semakin kencang bertiup, tambahan lagi awan kelabu tebal sudah menggantung di langit. Lengkap sudah ngerinya, tapi saya tak mau berlama-lama di atas jadi nekat sajalah meluncur turun. Yihaaa…

Ternyata ketika meluncur turun rasa takut justru hilang sama sekali. Jadi keberanian itu dibutuhkan saat akan melompat dari platform, justru di situlah nyali kita diuji. Setelah mendarat dengan baik dan benar rasanya jadi kepingin meluncur lagi dan lagi, hanya agak malas menaiki tangga monyet itu, karena lebih lama naiknya daripada waktu meluncurnya. Saya sudah bersiap ingin naik lagi, tapi sayang hujan keburu turun dengan derasnya ditambah angin kencang. Kami semua langsung berteduh di saung yang menjadi base camp grup kami. Saung ini bernuansa tradisional berbentuk rumah adat Lombok dengan dinding tertutup di satu sisi saja. Cukup lama juga kami menunggu hujan reda, hari sudah menjelang senja ketika akhirnya kami naik angkot menuju meeting point. Tak berlama-lama lagi di meeting point, rombongan segera naik ke bus untuk kembali ke Jakarta.

Hujan kembali turun sepanjang perjalanan pulang, membuat seisi bus semakin tenang karena banyak yang memilih tidur. Menjelang waktu makan malam, bus berhenti di Restoran Safana. Makan malam tersaji di meja panjang dalam waktu yang tidak terlalu lama karena rupanya sudah dipesan terlebih dahulu. Udara dingin karena hujan dan sajian ala Sunda yang terlihat menggiurkan menjadikan perut kembali terasa lapar meskipun makan siang tadi tergolong belum terlalu lama berlalu. Menunya terkesan bisa saja, tapi rasanya jadi luar biasa... ada ayam goreng, tahu-tempe goreng, gurame goreng saus asam manis, kangkung hot plate, dan tak ketinggalan sambal terasi plus lalapan yang wajib ada di restoran Sunda.







Usai makan malam dan beristirahat sehenak, rombongan kembali bergerak melanjutkan perjalanan ke Jakarta yang sudah melewati waktu yang direncanakan. Perjalanan sempat tersendat di beberapa titik, namun selebihnya cukup lancar. Akhirnya bus tiba di depan kantor Sophie Paris Lebak Bulus sekitar pukul 9 malam dan kami pun berpisah dengan team Gramedia.

Berakhir sudah acara Nyemplung Bareng ini. Thanks a lot yah, Gramedia Printing!


Woohoo, my 1st rafting certificate!


Riam Jeram (PT Sarana Riam Jeram)
Pemasaran: Kompleks Perkantoran D'Best Blok C/7
Jl. RS Fatmawati Raya No. 15 Gandaria Selatan, Jakarta 12420
Tel. +62 21 769 9016/17
Website: www.riamjeram.com

Comments

Popular Posts