Cemilan Lezat di Jakarta Cake House

Suatu siang di bulan Februari 2013, teman kantor saya memberi info bahwa ada toko kue yang baru dibuka di area tidak jauh dari kantor, bisa dicapai dengan berjalan kaki saja dari kantor kami di Lebak Bulus. Bahkan teman saya membawakan business card toko kue tersebut yang berdesain simple tapi cukup cantik. Teman saya baru saja dari sana, dan katanya cake shop ini sedang memberikan free trial untuk semua tamu selama 2 hari. Well, sungguh menarik sebenarnya.. tapi berhubung jam istirahat sudah habis, saya pun berencana untuk mengunjunginya keesokan hari saja, toh memang free trial-nya berlangsung sampai besok.

Keesokan harinya, dengan excited saya berkunjung ke Jakarta Cake House yang dimaksud itu. Saya mengajak seorang teman kantor lainnya yang kebetulan berminat juga (bukan teman yang memberi info kemarin). Cukup berjalan kaki sekitar 5 menit saja, sampailah kami di tempat tersebut. Lokasinya sudah cukup familiar untuk kami, yaitu di bagian depan (teras) dari resto Warung Abah yang sudah cukup dikenal. Tokonya benar-benar 'minimalis' karena memang hanya menempati bagian teras dari resto, dengan satu etalase kaca, satu steamer untuk makanan hangat dan meja panjang tempat meletakkan display kue-kue kering atau makanan yang bisa dipajang di display terbuka. Meja untuk customer hanya ada dua saja, kecil, dengan dua atau tiga kursi masing-masingnya. Minimalis ya? Kalau sedang ramai, customer harus pasrah menunggu atau pesan take away saja nih...


Beruntung saat kami datang cake shop sedang benar-benar sepi. Kami disambut sapaan ramah dua orang waiter dan seorang bapak yang rupanya adalah 'chef' cake shop ini. Waiternya menjelaskan bahwa setiap customer bisa mencoba maksimal dua macam hidangan yang tersedia. Ketika kami tanyakan apakah bisa membeli jika ingin mencoba varian yang lainnya, mereka menjawab bahwa selama masa free trial ini semua makanan tidak dijual.. jadi khusus untuk icip-icip saja. Baiklah... kami datang berdua, berarti seharusnya bisa mencoba maksimal empat varian. Sambil memilih-milih makanan yang mau dicoba, saya sedikit 'melobi' bapak chef tadi. Alhasil, saya pun mendapatkan dua jenis makanan tambahan lagi... senangnya!


Siomay Jamur
Siomay adalah salah satu makanan favorit saya. Kapan pun di mana pun, setiap ada siomay pasti ingin saya coba. Sejak awal datang saya sudah melihat siomay ini tertata di steamer transparan, pastinya jadi pilihan pertama saya! Siomay jamur ini menjadi satu alternatif yang akan menyenangkan para vegetarian atau bahkan vegan sekalipun, karena sama sekali tanpa daging dan ikan. Siomay disajikan lengkap dengan bumbu kacang dan saus-kecap-jeruk limau dalam wadah terpisah. Saya suka dengan plating-nya yang minimalis dan cantik ala resto bintang lima ini. Tampilan sudah ok, lalu bagaimana dengan rasanya, ya? Rasa jamurnya masih cukup terasa, tekstur siomaynya lembut dan tidak terlalu banyak campuran tepungnya. Bentuknya rapi cantik dengan sebutir kacang polong sebagai pemanis di bagian atasnya. Siomay enak belum lengkap tanpa bumbu kacang yang lezat, tapi sayang bumbu kacang disini tidak bisa dibilang enak karena masih terasa aroma kacang yang diblender. Saya pernah mencoba membuat bumbu siomay sendiri di rumah dengan mengikuti resep dari majalah, dan gagal alias tidak enak... nah seperti itulah rasanya bumbu siomay di JCH ini. Mungkin buat orang lain bumbu siomay tidak masalah, tapi bagi penggemar siomay seperti saya, JCH perlu improve lebih banyak lagi untuk bumbu siomaynya.





Pudak Jagung
Penganan tradisional dari Manado ini baru pertama kali saya coba di JCH. Bentuknya sederhana tapi cukup menarik, tampilannya di foto ini jadi seperti mini pocong tapi berwarna kuning ya... hihihi... *imajinasi yang agak berlebihan*. Penganan ini sebenarnya sederhana baik dari bentuk, bahan-bahan, dan cara membuatnya. Bahannya hanya terdiri dari jagung pipilan, kelapa parut, dan santan.. that's all! Jika suka manis bisa ditambahkan gula pasir dan essence vanilla agar lebih harum. Semua bahan diaduk merata, kemudian dibungkus dalam klobot (kulit) jagung lalu dikukus. Sesederhana itu, tapi rasanya enak lho! Pudak jangung yang masih hangat akan terasa manis, legit, seberkas asin, dan ada unsur creamy dari santannya, tetapi keseluruhan tetap light. Tadinya saya mengira penganan ini memakai sedikit susu pada bahannya, tapi ternyata sama sekali tidak. Kulit jagung selain sebagai pembungkus juga berperan memberikan aroma khas yang tidak tergantikan.





Kroket Mini
Ini adalah pilihan teman saya, dan karena bentuknya sudah mini maka saya tidak ikutan mencicipinya.. sekali caplok juga habis, sih.. Menurut teman saya rasanya enak dan kentangnya lembut.

Kroket Mini (kiri), pudak jagung (kanan)


Klappertaart Mocca
Sebuah inovasi yang simple tapi berhasil. Klappertaart original untuk saya pribadi biasanya terasa agak 'berat' dan kadang bikin eneg. Disinilah peran aroma mocca untuk menetralisir rasa eneg tersebut. Klappertaartnya enak, kelapa mudanya pas (tidak terlalu muda atau terlalu tua), di bagian atas bertabur kismis dan kenari cincang yang menambah tekstur,  dan yang penting tidak ada aroma cinnamon yang tidak saya sukai itu. Aroma mocca itulah yang menggantikan cinnamon.. hmm, harumnya pas, tidak terlalu kuat tapi masih jelas terasa. Porsinya memang terbilang kecil, tapi justru pas untuk saya.. kalau mau makan lebih banyak tinggal order dua buah atau lebih, fleksibel kan?



Carrot Cake
Awalnya saya ragu mencoba cake yang satu ini, karena saya tidak suka aroma wortel yang diblender atau di-juice. Antara ragu dan penasaran akan rasanya, untung saya beranikan diri juga untuk mencobanya. Ternyata enak! Manisnya pas dan aroma wortelnya masih terasa tapi tidak terlalu kuat seperti yang saya takutkan. Rupanya wortelnya diparut bukan diblender, terlihat di dalam cake masih terdapat serpihan-serpihan orange tipis. Tekstur cake terasa agak kasar, tidak terlalu moist tapi tidak sampai keras juga, mengingatkan pada old fashioned cake yang dulu saya makan di masa kecil. Rasanya jadi sedikit bernostalgia ke masa lalu ketika makan cake ini...


Demikianlah cemilan saya kali ini, cukup memuaskan dan kapan-kapan pasti mampir lagi untuk mencoba yang lain. Jakarta Cake House juga menerima pesanan untuk pesta, acara kantor, arisan, dll dengan varian sesuai request, tidak terbatas pada varian yang di-display di toko saja. Selamat mencoba...


Jakarta Cake House
Jl. Lebak Bulus Raya 1 No. 10
Phone: +62 21 7515983
Facebook: Jakarta Cake House     Twitter: @JC_house

Comments

Popular Posts