Lunch Escape at Delicato

Tepat ketika si bos tugas ke luar kota, pas ada undangan lunch gathering dari OpenRice nih… lucky me! Jarang sekali saya bisa ikut gathering siang hari karena jamnya biasa terlalu lama melewati standard lunch hour, makanya kesempatan langka ini takkan saya sia-siakan.
 

Delicato, sebuah Italian resto yang didirikan pada tahun 2009, berlokasi strategis di daerah Terogong, Jakarta Selatan. Kebetulan lokasi ini memang sudah familiar buat saya karena tidak jauh dari kantor maupun rumah, bisa dikatakan hampir di tengah-tengahnya. Bagi yang kurang familiar dengan area ini, sebagai patokannya tinggal mencari Hero Supermarket atau Starbucks Terogong yang mengapit Delicato, di seberangnya terdapat pom bensin yang ramai, dan hanya beberapa langkah dari Hotel Kristal. 



INSIDE THE RESTAURANT
Kapasitas Delicato tidak terlalu besar, hanya menampung sekitar 30-35 orang dengan area indoor dan outdoor. Jika datang di siang hari saat matahari terik-teriknya, duduk di dalam resto ini jadi terasa sangat nyaman karena suasananya yang cozy, homey, dan tentunya sejuk dengan bantuan AC. Interiornya mengusung tema classic Italian, dibuat seperti trattoria di italia dengan taplak kotak-kotak merah-putih, meja dan kursi kayu (ada juga beberapa kursi yang berbentuk sofa), hiasan vintage poster di dinding, dan pencahayaan yang temaram. Di salah satu dinding bagian samping ada papan tulis besar tempat menuliskan menu-menu "Special Chef" yang berganti setiap bulannya. Sisi dinding satunya dipasang cermin besar sehingga memberi kesan lebih luas pada ruangan. Tak ketinggalan ada musik ala Italia yang menambah nyaman suasana di dalam resto.





THE FOODS
Delicato, dalam bahasa Italia artinya nikmat, tapi benarkah makanan yang disajikannya nikmat? I'll check them out!



Tortelloni (IDR 45k)
Fresh pasta stuffed with minced beef 


Sebagai hidangan yang keluar nomor satu, ternyata rasanya nomor satu juga! Konsepnya mirip dengan ravioli yaitu pasta yang di dalamnya ada isinya, tapi bentuk dan isinya berbeda. Tortelloni ini cara melipat pastanya lebih menyerupai pangsit. Pastanya sudah tentu home made, dengan ketebalan yang pas sehingga rasanya balance dengan isi dan saus cream-nya. Isian daging sapi cincangnya empuk, dibumbui dengan pas.. dan akhirnya.. saus cream bersama keju mozarella serta taburan parmesan yang menyatukan hidangan ini menjadi enak, creamy dan gurih. This is my favorite one!





Penne Gamberi (IDR 48k)
Penne with shrimp in tomato sauce
Penne dengan udang yang dimasak dengan saus marinara. Menurut sang chef, herbs yang digunakan adalah basil dan oregano, dengan home made tomato sauce yang rasanya pas tidak terlalu asam. Topping udangnya cukup besar, lumayan banyak jumlahnya, dan kualitas udangnya baik. Pastanya sendiri dimasak dengan pas, meskipun tidak bisa dibilang al dente karena terasa cukup empuk, melebihi al dente tapi tidak sampai overcooked. Not bad, tapi secara keseluruhan rasanya tidak terlalu istimewa untuk saya, just a penne dish with shrimp in tomato sauce, that's all.





Deluxe Pizza (regular IDR 65k, large IDR 85k) 
Thin crispy pizza khas Italia yang berisi beef pepperoni, beef sausage, sliced black olive, mushroom, red and green paprika, onion, tomato sauce, and mozzarella. Pizza dough-nya benar-benar tipis dan crispy, ketika dimakan bagian pinggirannya sampai berbunyi kriuk-kriuk. Untuk keseluruhan rasanya enak, khas home made Italian pizza. Semua pizza disini tersedia dalam 2 ukuran yaitu regular dan large, jadi bisa disesuaikan dengan jumlah orang. Pastinya untuk OpenRicers dihidangkan yang ukuran large (8 slices), baik hati yah Delicato ini.. hehehe...




Pollo ala Diavolla (IDR 85k)
Half chicken with roast potato and vegetables
Setengah ekor ayam yang dipanggang dengan bumbu chilli flakes di bagian luarnya, dimakan dengan mushroom gravy sauce yang disajikan terpisah. Side dish-nya berupa roast potato dengan taburan herbs dan mix salad dengan dressing thousand island. Kata salah satu OpenRicers yang pernah tinggal di Italia, 'diavolla' artinya setan, maksudnya hidangan ini pedas/panas. Setelah dicoba, ternyata tergolong tidak pedas bagi saya yang bukan penggemar pedas. Ternyata standar pedasnya lidah eropa dengan Indonesia memang 
berbeda. Ayamnya cukup besar, empuk, matang sempurna, hanya sayang kalau menurut saya marinasi dasar (salt & pepper) kurang meresap sehingga daging bagian dalam tidak ada rasanya. Mungkin kurang lama marinasinya, apalagi ayam cukup besar dan tebal dagingnya. Roast potato dan salad tidak ada masalah, tapi sayang mushroom gravy-nya amat sangat asin! Saya yang sudah terbiasa mengurangi garam sungguh tersiksa kalau harus makan dengan saus ini.





Petto Valdostana (IDR 50k) 
Chicken breast stuffed with smoked beef 
Satu lagi hidangan ayam, berupa dada ayam utuh yang di-stuffed dengan smoked beef dan mozarella. Konsepnya sama dengan cordon blue, hanya finishingnya berbeda. Jika cordon blue dilapisi breadcrumbs, yang ini hanya di-pan seared lalu disiram mushroom sauce. Side dish hanya berupa mashed potato dengan taburan herbs. Tidak ada masalah dengan stuffed chicken, standar seperti cordon blue, tapiiii mushroom sauce sama asinnya dengan hidangan sebelumnya. Lebih parah lagi, yang ini mashed potatonya juga asin! Sebenarnya saya suka tekstur mashed potatonya yang masih agak sedikit kasar tapi tetap lembut dimakan, hanya ga kuat dengan asinnya. Semua OpenRicers pun berpendapat sama soal asinnya.






Grilled Fish 
Grilled dory with mix salad
Fillet ikan dory di-grill dengan garlic lemon butter, disajikan bersama mix salad dengan balsamic vinaigrette dan olive oil. Sebenarnya ikan dory merupakan kesukaan saya, namun sayang di menu ini ikannya terlalu asin, mungkin karena ikan dory sendiri sudah agak asin lalu dimasak dengan dengan garlic butter yang asin juga, jadi berlipat ganda asinnya. Sangat disayangkan karena saya jadi tidak bisa menikmati fillet ikannya. Justru mixed saladnya yang enak karena saya suka balsamic vinaigrette yang segar dan kaya rasa.





Tagliatta Dimanzo (IDR 115k) 
Sliced sirloin steak with butter rice
Sirloin steak yang di-sliced dengan topping sauted sliced mushroom dihidangkan bersama butter rice bercampur potongan-potongan kecil sayuran. Sirloin steak dimasak dalam tingkat medium, namun karena hidangan ini sudah cukup lama keluar baru akhirnya kami makan, dagingnya sudah seperti medium-well. Daging yang digunakan juga daging lokal, jadi memang agak sedikit keras/alot. Tidak ada yang spesial untuk butter rice, hanya nasi ditumis dengan sayuran sampai agak kecoklatan, tanpa bumbu tertentu hanya salt and pepper saja. Waitress yang mengantarkan hidangan ini mengatakan, seharusnya ada mushroom sauce untuk makan steaknya, yang akan menyusul keluar. Tapi sampai akhirnya menu ini habis dikeroyok rame-rame, sausnya tak kunjung datang jua.





Filleto Con Gamberi (IDR 78k) 
Grilled tenderloin and shrimp
Grilled tenderloin yang disajikan dengan udang, menurut sang head chef memang hidangan ini sengaja memadukan daging (red meat) yang bersaus creamy dengan seafood sehingga menjadi variasi baru. Daging dihidangkan pada tingkat kematangan well done (meskipun kata chef-nya medium well) tetapi masih cukup empuk dan tidak sampai jadi kering/keras meskipun sama-sama daging lokal juga. Saus zingara yang diletakkan dibawah tenderloin terasa enak dan bagusnya tidak keasinan seperti mushroom sauce di dua hidangan sebelumnya. Side dish berupa mashed potato yang lembut (untungnya yang ini tidak keasinan, leganya!) dan sauted vegetables yang kematangannya pas. Semua komponen hidangan ini menurut saya yang paling pas perpaduannya, juga pas rasanya. Kalau mau dicari kekurangannya cuma satu, yaitu udangnya yang pelit karena cuma seekor saja jadi seperti garnish belaka.





THE DRINKS

Ice Tea (IDR 8.5k)
Minum ice tea di siang hari yang panas rasanya pasti menyegarkan. Demikian pula ice tea yang jadi minuman pembuka ini. Kekentalannya pas, tidak terlalu pekat, dan masih ada aroma wangi teh yang enak.


Lychee & Peach Ice Tea (IDR 20k)
Sebenarnya ini hanya ice tea biasa yang diberi sirup lychee dan peach. Tidak terlalu istimewa, apalagi basically saya bukan penggemar teh. Saat diminum di awal langsung setelah disajikan masih cukup terasa ada aroma sirup lychee dan peach, namun semakin lama dengan mencairnya es batu, si teh ini rasanya sudah benar-benar jadi hambar bahkan aroma teh-nya sendiri sudah memudar, mirip air putih saja. Untuk varian rasa lainnya tersedia strawberry, mango, dan green apple.





Italian Soda: Mojito & Cherry Cola (IDR 21k)
Italian soda basically adalah soda water dengan sirup. Untuk Cherry Cola saya pribadi kurang suka karena rasa sirup cherry-nya agak aneh, seperti airnya manisan cherry dalam botol itu. Kalau Mojito memang sudah banyak dikenal, yaitu Italian soda dengan campuran mint dan lemon. Ketika mengantarkan mojito, waitress berpesan, mojito ini lebih enak kalau ditambahkan beberapa tetes Tabasco. Kami semua terheran-heran dengarnya. Tabasco, beneran nih? Ga kebayang kayak apa jadinya ya… Awalnya kami semua mencicipi versi aslinya sebagaimana dihidangkan, agak asam dan sedikit wangi aroma mint serta pastinya bersoda. 

Ketika di akhir setelah selesai makan, karena masih banyak mojitonya, kami coba juga dituangi beberapa tetes Tabasco. Tak disangka, ternyata enak lho! IMO yah.. saya suka karena rasanya jadi unik banget, ada sedikit asin, pedas, bahkan jadi ada sebersit rasa manisnya. Meskipun enak, tapi mesti hati-hati meminumnya karena agak pedas. Minumnya mesti pelan-pelan dan tenang, karena kalau sampai tersedak bahaya nih... hehe.. Beberapa OpenRicers yang lain tidak suka, apalagi bagi yang tidak suka pedas. Rasanya terlalu aneh menurut mereka, yah ini semua hanya masalah selera saja...






Oreo Strawberry Ice (IDR 25k)
Terbuat dari strawberry ice cream di-blend dengan susu dan biskuit oreo, jadinya seperti milkshake sih sebenarnya. Meskipun ice cream yang digunakan bukan home made Delicato sendiri, tapi tetapi mereka menggunakan es krim impor. Rasanya enak, meskipun memakai susu tapi tidak eneg karena ada aroma ice cream strawberry dan tekstur dari biskuit oreo. Manisnya pas, dan tidak terlalu kental. Garnish-nya simple berupa biskuit oreo yang mengambang di bagian atas. Minuman ini yang paling laris dan habis duluan, artinya kami sepakat Oreo Strawberry Ice ini memang paling enak diantara yang lain.





DESSERT

Chocolate Melt (IDR 30k)
Chocolate cake yang terbuat dari terigu, coklat, butter, dan telur. Topping ice cream bisa dipilih antara coklat, strawberry, atau vanilla. Cake coklatnya lembut, empuk dan hangat dengan bagian tengah yang melted (seperti lava cake kurang lebih), jadi perpaduan panas-dingin jika dimakan bersamaan dengan ice cream vanilla yang manis. Sayang ketika dihidangkan es krimnya sudah meleleh, difoto pun tampaknya tidak bagus lagi.. rupanya dessert ini sudah disiapkan agak lama sebelum dihidangkan. Garnishnya sangat simple hanya sebatang pocky coklat dan daun mint, se-simple kuenya. Dessert ini enak, terasa cukup kuat coklatnya, tapi untuk saya pribadi terlalu manis meskipun warnanya gelap seperti dark chocolate. Dan.. si hitam manis ini pun menjadi penutup yang manis bagi kami para OpenRicers.







 


CREW & SERVICE
Dalam hal service kami dilayani dengan baik dan setiap makanan yang keluar dijelaskan ingredients dan cara memasaknya. Siang itu keadaan resto cukup sepi, selain kami yang 'menguasai' satu meja panjang, hanya ada 3 meja lain yang terisi. Dari yang saya lihat di meja customer lain, waitress dan waiternya sigap dan ramah. Hidangan pun tidak terlalu lama keluar dari dapur. Untuk kami para OpenRicers, berkesempatan berbincang dan sedikit tanya jawab dengan sang head chef di akhir acara. Head Chef Mulyadi yang 100% orang Indonesia memang piawai meracik hidangan bercita rasa Italia karena sebelumnya berpengalaman bekerja di kapal pesiar Italia. Untuk di Delicato ini, beliau memadukan taste asli masakan Italia dengan citarasa yang disesuaikan untuk lidah orang Indonesia, menghasilkan makanan Italia yang lebih kaya rasa dan pastinya mammamia lezato.

SUMMARY

Delicato sungguh terasa nuansa Italia-nya, baik dari makanan maupun suasana restonya. Berhubung saya belum pernah ke Italia langsung, mungkin ini bisa jadi gambaran seperti apa suasana trattoria Italia. Satu hal lagi, harga makanannya affordable, tidak menguras kantong dan sesuai dengan jenis/kualitas makanan yang kita dapatkan.. jadi jangan ragu datang ke Delicato! Lain kali saya masih ingin kembali untuk menikmati segelas mojito plus tabasco-nya. Thanks Delicato, it's a real 'escape' for me!


Delicato
Jl. Terogong Raya No. 28, Cilandak, Jakarta 12430
Phone: +62 21 95642802
Website: www.delicatoresto.com

Comments

Popular Posts